User Menu
Main Menu

Semburat Langit Puncak Kentheng Songo, Gunung Merbabu

Tika.Sylvia
Tika.Sylvia Nb., pada 27 Mei 2014, 13.00
di Blog

Semburat Langit Puncak Kentheng Songo, Gunung Merbabu

Puncak Gunung Merbabu kian memanggil-manggil, berbisik dalam setiap hembusan udara yang menerpa wajah. Ketinggian 3142 mdpl adalah perwujudan dari sebuah tantangan yang ditaklukkan dengan sebuah kerendahan hati. Sambil berbisik pelan, “Selamat pagi, Tuhan… Pagi ini, saya menghampiri alam yang Engkau sandingkan di tanah ibu pertiwi ini. Selamat pagi.”

Stasiun Poncol, Semarang – Basecamp Wekas

Meru yang berarti gunung, Babu artinya wanita dan gunung ini dikenal dengan sebutan gunung tidur. Terletak di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Magelang, Semarang dan Boyolali, Gunung Merbabu memiliki lima kawah, antara lain Kawah Condrodimuko, Kombang, Kendang, Rebab dan Sambernyowo. Berangkat melalui jalur wekas, membuat tim pendakian yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen bertemu di Stasiun Poncol, Semarang harus menumpang truk kecil. Perjalanan menuju basecamp Wekas yang menghabiskan waktu kurang lebih lima jam, membuat tim akhirnya bersiap untuk memulai pendakian pada pukul 14.00.

Wekas – Pos 1
Tidak perlu khawatir dengan sumber air, karena Jalur Wekas memiliki banyak sumber air yang bisa dimanfaatkan. Wekas adalah desa terakhir menuju puncak yang memakan waktu sekitar 6 hingga 7 jam. Sepanjang perjalanan, pandangan mata akan dimanjakan dengan bentangan ladang penduduk yang ditanami tanaman seperti bawang, wortel, hingga tembakau. Perjalanan menuju pos 1 memakan waktu hingga 2 jam.

Pos 1 – Pos 2

Selepas pos 1, perjalanan akan dihadapkan pada pemandangan yang dipenuhi hutan pinus dengan jalur yang terus menanjak curam. Lelah yang menyelimuti perlahan mulai tergantikan dengan pemandangan yang bisa dinikmati di sekeliling. Hutan pinus, udara segar, hingga suara khas hewan yang ada di pegunungan membuat lidah ini kelu, tak henti mengucap syukur pada kebesaran Tuhan.

Pos 2 berupa tempat datar dan terbuka menjadi pilihan yang pas untuk mendirikan tenda. Sumber air yang disalurkan lewat pipa besar dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan. Setibanya di pos 2 tepat pukul 7 malam, membuat tim segera mendirikan tenda di tengah kondisi hujan yang masih terasa rintiknya. Persiapan makan malam dilakukan oleh beberapa orang, sementara yang lainnya mendirikan tenda. Akhirnya, ketika malam sudah semakin larut dan gemericik hujan pun tidak lantas berhenti, maka istirahat adalah pilihan yang dipilih untuk mempersiapkan diri pada summit esok pagi.

Pos Helipad

Sekitar pukul 3 pagi, perjalanan summit menuju puncak Gunung Merbabu dimulai. Berbekal headlamp, dan perlengkapan sederhana, tim pendakian pun melangkahkan kaki meniti setiap jengkal pada tapak kakian bumi. Perlengkapan lain, seperti keril dan barang-barang lainnya ditinggalkan di dalam tenda, agar perjalanan summit pun terasa lebih mudah. Setelah melalui pos 2, jalur mulai terbuka hingga bertemu dengan persimpangan Jalur Kopeng yang berada di pos watu tulis. Dari persimpangan ini perjalanan dilanjutkan menuju Pos Helipad.

Setibanya di Pos Helipad, luangkan waktu sejenak
untuk menebarkan arah pandangan ke sekeliling. Pemandangan bebukitan yang membentang di kanan kiri terlihat begitu memesona. Segarnya udara pegunungan yang terhirup seolah bersenyawa dengan pemandangan tiga Gunung yang terlihat begitu cantik membentuk garis lintasan. Gunung Sindoro, Sumbing dan Slamet terlihat begitu cantik membentuk gugusan yang membuat mata ini terbius pada keindahan alamnya. Melemparkan pandangan kea rah lainnya, para pendaki akan melijat kawah yang berwarna keputihan dengan aroma belerang yang cukup menyengat.

Jembatan Setan
Pendakian belum usai, perjalanan dilanjutkan dengan melewati tanjakan terjal dengan jurang di sisi kanan dan kiri. Setelah melewati tanjakan yang juga dikenal dengan sebutan Jembatan Setan ini , pendaki akan tiba di persimpangan menuju Puncak Syarif dan Puncak Kenteng Songo. Perjalanan kali ini menghantarkan pendaki menuju Puncak Kenteng Songo. Untuk menuju ke puncak, masih harus melewati jalur yang terjal dan curam.

Puncak Kenteng Songo
Tepat di atas Puncak Kenteng Songo, pemandangan terlihat begitu menakjubkan. Rupanya alam tengah menyambut dengan pemandangan Gunung Merapi yang tak ingin lepas dari pandangan. Kabut putih turun perlahan menjadikan hiasan maha sempurna yang tergores pada setiap lekuk alam. Awan-awan yang berarak menyemai hiasan tidak bernilai, bersanding dengan birunya langit dan tegaknya Gunung. Pandangan yang dilemparkan begitu luasnya, mendaratkan tatapan kea rah barat pada Gunung Sumbing dan Sindoro. Lebih dekat lagi, pandangan tertuju pada Gunung Telomoyo dan Ungaran, sementara ke arah timur akan bertemu dengan Gunung Lawu.


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

Loading...

© backpackerindonesia.com