User Menu
Main Menu

PENGEMIS JALANAN JAKARTA

Laina
Laina Nb., pada 14 Des. 2013, 16.26
di Blog

PENGEMIS JALANAN JAKARTA

Hadirnya pengemis jalanan awalnya bukanlah suatu hal yang aneh...seseorang menjadi peminta-minta dengan berbagai alasan, antara lain :

1. faktor ekonomi : kebutuhan ekonomi yang mendesak
2. faktor fisik : umur yang tidak memungkinkan seseorang bekerja, sedang ia
tak ada keluarga yang memperhatikan dan memberikan nafkah
3. faktor kepribadian : seseorang yang malas bekerja dan suka mengandalkan orang
lain
4. faktor tekanan : dimanfaatkan phak lain, dalam paksaan atau ancaman

Orang-orang yang didatangi atau bertemu pengemis di jalanan, akan memberikan derma seikhlasnya, dengan harapan bisa meringankan sedikit beban pengemis tersebut

Kondisi pengemis-pengemis jalanan yang pernah saya jumpai antara lain :
a. masih anak-anak (kadang2 kalau ketemu yang cantik, kepikiran, jangan-jangan mereka adalah korban penculikan, kasihan banget)
b. ibu-ibu menggendong bayi (kalau ini sering dibahas di media, biasanya bayi-bayi ini ada yang sengaja disewakan oleh orang tuanya atau orang lain)
c. ibu2,kakek2, nenek2 (nah ini saya masukkan ke kategori wajar)

Namun ketika pengemis jalanan mulai menjadi hal yang aneh buat saya, adalah ketika saya mulai menemui :

1. banyak sekali pengemis yang maaf, cacat. apabila cacat lahir mungkin akan terlihat dan memahami , namun ada yang cacat tanda tanya (maaf)...membuat saya mengernyitkan dahi.cacat tanda tanya ini maksud saya adalah cacat yang terlihat pada orang tersebut di tangan dan kaki (salah satunya). yang ada di pikiran adalah mungkinkah tangan atau kaki mereka yang buntung itu disengaja demi mengundang iba ?? (naudzubillah..)

2. mulai banyak pengemis yang kakinya sakit seperti berlubang, seperti terkena penyakit kulit (kusta bukan ya? ), soalnya terlihat rapuh, dan berdarah.

3. dua orang yang bekerjasama (satu orang sakit didorong di gerobak oleh satu orang yang sehat )

Kemudian yang terpikirkan oleh saya adalah kenapa kita semua membiarkan mereka berada di jalanan (terutama di lampu merah- lampu merah). setiap hari mereka kita lihat dan lewati saja, tanpa ada rasa tanggung jawab

mungkin ada yang menjawab , itu kan tanggung jawab pemerintah dan dinas-dinas terkait

seharusnya, itu menjadi tanggung jawab bersama . hitung-hitung kita membantu pemerintah.dan sesuai dengan cita-cita kita waktu kecil "menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa"

kepedulian kita itu dengan cara apa ?

--> membantu menyalurkan atau menempatkan mereka di panti asuhan, panti jompo, panti sosial penyandang cacat

--> memberikan edukasi dan perubahan cara pikir bahwa bekerja tetap lebih baik , lebih keren dari meminta-minta

--> memberikan pendidikan dan keterampilan untuk belajar, berkreasi, berdagang, dll

--> berhenti memberikan uang di jalan, salurkan kepada badan amal, yayasan yang resmi dan ada pertanggung jawaban atau berikan kepada orang terdekat disekitar tempat tinggal (orang tidak mampu atau anak yatim piatu)

Semoga ke depannya, rakyat bertambah sejahtera dan berpikiran maju

Salam hangat


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

Loading...

© backpackerindonesia.com