Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

Cuapan Bayongbong Cikuray

Santri Mbeling
Santri Mbeling, pada 3 Mei 2015, 16.57
di Tanya & Jawab

Ini adalah perjalan ngelayap bin kabur buat gue untuk yang kedua kalinya menuju 'kota diatas awan', begitudah kalo kata orang-orang nyebutnya mah, padahal sih sama aja, yang namanya diatas gunung ya ada awan, it's ok itu gak penting kita bahas, yang pening intinya gue mau cuap-cuap untuk trek gue ke Cikuray via Bayongbong.

Seperti biasa para tukang ngeluyur kayak gue weekend ke gunung adalah menjadi pilihan utama, ya walaupun sebenernya 'tugas kantor' msih bejibun, (anggap aja udah selesai lah..hehe)

22:00 WIB
Kurang lebih jam segituan lah kami beranjak dari terminal Kampung Rambutan, menuju terminal Guntur-Garut, kami memutuskan untuk masuk kedalam terminal mencari bus ketimbang menunggu di pintu keluar yang penumpangnya udeh kek pasar induk, bus yang kamu tumpangi dibanderol Rp. 52.000 ya sedikit lebih mahal sih dibanding hari biasa, tapi tak apalah yang penting bisa naik.

04:36 WIB
Pokoknya jelang subuh kita sudah sampai tujuan kami yaitu Garut, dari situ kami menyewa angkot sampai ke Masjid Al Ikhlas Bayongbong untuk melaksanakan sholat Subuh sembari menunggu agak siang untuk sarapan pagi dan melengkapi logistik, dan dari juga sini sudah bisa terlihat puncak Cikuray dengan gagahnya bercokol dibalik masjid.

Terminal Guntur - Garut,
Ngeksis, biarin muka kucel masih bau iler

05:20 WIB
Usai melaksanakan Sholat Subuh kami mencari sarapan sembari melengkapi logistik, dan rupanya menu sarapan pagi ini kurang bersahabat, sepanjang jalan dari masjid sampai pertigaan simpang jalan menuju papandayan kami tidak menemukan warung yang manjual nasi rames, ahhh sudahlah lontong dan gorengan menjadi alternative-nya.

Halaman Masjid Al Ikhlas,
Menikmati hangat mentari, biar kayak orang bule

08:00 WIB
Okeh setelah semua logistik dan perut sudah terpenuhi, kami berangkat melanjutkan perjalanna menuju desa dimana manjadi pintu masuk jalur Bayongbong (gue lupa nama desanya cuy..hehe ^_^ ), sepanjang perjalanan dari alun-alun Masjid Bayongbong menuju desa jalur pintu masuk Cikuray ternyata sudah disuguhi trek yang lumayan gila menurut gue, jalur yang sepanjang perjalanan nanjak terus dengan jalan yang terjal masih berupa bebatuan, pantas saja mobil angkot yang kami sewa tidak berani mengantarkan menuju desa tujuan kami, sayangnya gak ambil gambar, next dah gue upload videonya.

08:40 WIB
Kami tiba disebuah pabrik pemerahan susu kambing & sapi, dimana tempat inilah tujuan terakhir angkot yang kami sewa untuk mengantarkan menuju pintu masuk jalur pendakian. Mempersiapkan kembali sebelum pendakian, danadan lah, pake sepatu, gaiter, kacamata item, trekking pole, dan jangan lupa pake 'hembodi' biar cakepan dikit, hehe.

POS Awal Menuju Jalur,
Dandan dulu bisa kali sebelum naik

Perjalan dimulai dari persawahan, yang masih bersahabat lah untuk treking-nya, menikmati aroma alam yang khas dengan pegunungan, perkebunan kol, tomat, cabai, kentang, sepertinya desa ini makmur. Sekitar 20 menitan berjalan jalur bebatuan yang menanjak -pun mulai terlihat, ahhh mungkin ini awal trek kami, dan memang benar, inilah awal menuju pos 1 untuk melakukan registrasi SIMAKSI, sambil mengurus registrasi kami istirahat sejenak menikmati hamparan kebun sayuran hijau khas alami.

Pos 1,
Pendaki Bijak Pasti Lapor SIMAKSI

Trek yang dilalui menuju perjalan POS 2, empuk-empuk gimana gitu dah kalo udah jalan disini, apalagi dengan kondisi tanah agak basah dengan siraman sedikit air, Glek!


Trek Menuju POS 2,
Pemanasan yang sudah panas

Sebenernya gak jauh dari POS 1 menuju POS 2 sekitar 10 menitan berjalan sudah mulai terlihat menuju jalur POS 2, namun sepanjang perjalanan akan sering berjalan dengan trek tanjakan dari POS 1, dan artinya akan lebih sering ngadem juga pastnya.

Trek Menuju POS 2,
Ngadem sejenak 'Salad Savana'

12:00 WIB
Tepat jam 12-an tiba di Pos 2, beristirahat sejenak, melaksanakan Sholat Dzuhur sambil menunggu hujan reda, karena hujan yang lumayan deras membuat kami tertahan lebih lama di pos 2, setelah agak reda sebagian dari kami ada yang melanjutkan perjalanan dengan rain coat-nya karena menyusul yang sudah lebih dahulu berangkat, sementara yang sebagian lagi menunggu sampai hujan reda.

Pos 2,
Awal 'Pendakian Sebenarnya'

Mengawali dari pos 2 inilah kami disuguhi tanjakan yang kece badai untuk jadikan rujukan next ngelayap, jalur yang licin karena siraman air hujan, belasan tanjakan yang sering dijumpai hingga 50°, dari sinilah webbing kami jadi sering digunakan pada trek ini.

Trek via Bayongbong,
Kalian Pasti Akan Kangen Jalurnya

Kalo gue perhatiin sih, ini jalur gak ada bedanya dengan tanjakan seruni & bapa tere-nya gunung Ciremai, 11-12 lah bahkan kayaknya malah lebih sering dan lebih banyak di jalur Bayongbong, yang jelas pokoknnya kayak gitu dah.


Trek via Bayongbong,
Akan Terbiasa Memakai Webbing

Trek via Bayongbong,
Lupakan Jaur Sejenak

Dan perjuangan selama hampir 12 jam perjalanan itu terbayar, semilir angin pagi membangunkan gue, sorot sang fajar agak kemerah-merahan yang gemulai menyapa kami para tukang ngeluyur yang belum sadar bahwa dirumah dengan selimut tebalnya sebenernya lebih enak ketimbang naik gunung, haha.

Puncak Cikuray,
Masih sedikit malu kala sang fajar terbit

Dan dari sinilah harusnya kalian akan merasakan bahwa keangkuhan kalian semakin tak bisa kalian luapkan dan tak bisa kalian tandingi tatkala meihat besarnya bangunan ini menancap kokoh kebumi, dan kau berdiri diatasnya dengan ungkapan syukur

Puncak Cikuray,
Dan inilah pancaran sang surya itu

11:20 WIB
Menjelang Dzuhur kami beranjak dari puncak Cikuray untuk turun melewati jalur pemancar yang terbilang cukup mudah dibandingkan ketika berangkat melewati jalur Bayongbong yang 'super extrem'. Dan rupanya kami sedikit beruntung karena cuaca juga mendukung, siang yang cerah.


Puncak Cikuray,
Pose Sejenak Sebelum Perjalanan Pulang

Ahhhh rasanya perjalanan ini terlalu cepat buat gue, mendapatkan dengan instant saudara baru, semoga saja tetap terjalin, tanpa memikirkan akan perginya dengan instant. :)


Puncak Cikuray,
Modusnya sih naik gunung

Terimakasih banyak Garut, terimakasih banyak Cikuray, hatur nuhun Bayongbong, kalian banyak mengajarkan kami tentang jalur pendakianmu.


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

budbud
budbud
budbud Sr.
pd. 4 Mei 2015, 10.28

Nice post mas bro..
Emang mantap ini jalur bayongbong ke cikuray. kurang lebih 50% jalur ladang dan 50% hutan. Nanjak pas hujan jalur di hutan jadi aliran sungai harus hati2 agar tidak terperosok. Jalur pulang pun juga sama, perlu hati2 karena licin klo pas hujan. kurang ada petunjuk yang jelas, alhasil waktu turun sedikit kesasar masuk ke ladang2 tapi alhamdulillah nyampe juga di basecamp hehe...

Salam rimba,
Budi

Suka 0

© backpackerindonesia.com