Tips ketika tersesat di Hutan

Cara sederhana ketika kita tersesat di hutan atau gunung.

Pendakian memang menyenangkan dan tentunya membuat kecanduan. Pendakian juga bisa memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh ataupun kejiwaan{ pikiran}. Tetapi ada satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari yang namanya petualngan atau pendakian. Musibah, yup musibah merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari yang namanya pendakian. Musibah itu bisa saja berupa kehabisan bekal, kecelakaan semisal keseleo, jatuh ke jurang,tersesat atau kedinginan. Hal yang akan kami bahas adalah bagaimana cara antisipasi ketika kita tersesat,atau lupa jalur pendakian.
Kami akan membahasnya dengan rumus STOP
Dimana:
S : stop, ya ketika kita menyadari bahwa kita lupa jalur atau menyadari bahwa kita keluar dari jalur alias tersesat, maka berhentilah dan beristirahatlah. Jangan larut dalam ketegangan ,kepanikan. Kuasai diri kita.

T :thinking ,ya setelah kita berhenti dan beristirahat maka kini anda mesti berpikir dan sadari masalah yang sedang anda hadapi. Misal: kita keluar jalur sehingga tersesat,ingat – ingat dimana terakhir kita berpisah dari teman atau keluar dari jalur. Mungkin kita ingat akan pertigaan sebelumnya,atau cabang jalur.selain itu jauhkan pikiran anda dari pikiran negatif, berpikirlah positif . yakini bahwa anda bisa melewati masalah ini dan anda yakini bahwa Tuhan akan membantu anda keluar dari permasalahan ini. Berdoalah.

O : observasi , setelah anda menyadari akan masalah anda,akan musibah yang anda alami.maka anda harus mengamati keadaan sekeliling anda.amati dengan teliti. Apakah ada jalur yang jelas yang bisa anda lewati. Amati vegetasi setempat,rimbun kah,semak belukarnya rapat atau tidak?, ingat jalur yang benar biasanya banyak jejak serta tidak tetutup medannya.jangan memaksakan untuk berjalan melewati jalur yang sama sekali tertutup semak belukar yang rapat. Dan jangan sekali sekali keluar dari jalan setapak menuju ketengah hutan. Hal ini sangat berbahaya. Karena semakin kita masuk kedalam hutan maka disana kita sulit untuk menemukan jalur bekas manusia.

P :planning , setelah anda mengamati sekeliling tempat anda maka kini anda mesti membuat perencanaan serta langkah – langkah untuk keluar dari sana { masalah itu}
Misal : kita tersesat dan keluar dari jalur pendakian yang benar, maka kembalilah ke belakang.blik lah ke jalan yang kita lewati tadi dan ingat – ingat dimana kita salah memilih jalurnya.ketika kembali ke belakang anda bisa membuat tanda jejak bisa dengat ikatan tali di ranting atau batang pohon,atau dengan mematahkan ranting pohon di sepanjang jalan yang anda lewati. Jika anda sudah kembali ke belakang tetapi masih belum menemukan jalur yang benar,maka usahakan jangan panik apalagi menyerah. Sekarang gunakan insting dan kemampuan navigasi anda. Keluarkan kompas dan peta topografi { makanya kalo mendaki mesti bawa kompas dan peta} tentukn arah dan tujuan perjalanan anda berdasarkan kompas dan peta topografi yang anda bawa. Kalau anda membawa buku dan pensil maka catatlah berapa orang yang bersama anda dan catatlah kearah mana anda pergi serta waktu meninggalkan tempat itu. Simpanlah catatan yang telah anda tulis tadi di sela – sela dahan pohon atau di tempat yang bisa terlihat apbila ada orang yang lewat kesana. Masukan catatan itu kedalam plastik supaya tidak kena air hujan dan basah.

Ketika anda melanjutkan perjalanan kembali ,mulailah dengan berdoa . selanjutnya hindari medan yang terlalu rapat.jangan memaksakan diri untuk menerobosnya.lihat kontur hutan di peta. Usahakan berjalan atau melanjutkan perjalanan dengn menyisir punggungan. Hemat – hematlah dalam mempergunakan logistik terutama air.jaga emosi dan kepercayaan diri anda.percayalah bahwa Tuhan akan membantu anda.

Itulah sedikit tips ketika kita tersesat atau keluar dari jalur pendakian.tentunya masih banyak tips mengenai survival ketika tersesat.lain waktu kita bahas kembali. semoga bermanfaat. Salam lestari