Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

Mendaki Puncak Tertinggi Rinjani

Riyal mayat
Riyal mayat, pada 7 Juni 2014, 16.05
di Blog

Hari minggu tgl 25 mei 2014 pukul 08:00
Dari kejauhan pesona Rinjani sudah seakan memanggil membuat kami terasa tak sabar ingin sgera memijakkan kaki di puncak tertingginya..
Start dari pintu pendakian sembalun bawak nao.
Bersama ke 15 kawan2 dr JKT dan 8 porter kami membuka perjalanan dengan berdo'a bersama demi kelancaran dlm prjalanan...
Belum lama kaki melangkah terik matahari mulai menusuk dan nafas asap mulai brkoar (ngos ngosan)..
Belum sampai post 1 beban dlm tas carrier mulai terasa..
Sekitar pukul 10:30 kami tiba di post 1. Dsna kami istrhat sejenak sambil menambah persediaan air yg mulai menipis..
Tak lama kami kembali melanjutkan perjalanan, dgn rute yg tidak begitu extreme namun perlu di ketahui, dari awal perjalanan menuju post 1 2 dan 3 rute perjalanan memang tidak bgtu berbahaya namun yang terbentang di sekitar adalah padang savana sejauh mata memandang, bisa di bayangkan teriknya matahari yg kian menusuk, dan dgn perut yg mulai keroncongan, kamipun tiba di post 2 pada pukul 13:20 disana kami istirahat lumayan lama untuk makan siang.
Setelah perut terisi dan kondisi mulai stabil, sekitar pukul 14:00 kami kembali melanjutkan perjalanan sebelum tiba di post 3 keramahan rinjani semakin jelas terasa, terbukti ketika nyanyian burung2 yg kian ramai dan monyet2 di sekitar berkeliaran bebas tanpa takut seakan berkata "bahwa kita sama2 makluk tuhan sudah sepantasnya kita hidup berdampingan"
Sekitar jam 15:30 kami tiba di post 3 namun tanpa istirahat kami melanjutkan perjalanan dgn tujuan untuk mengejar waktu mencapai pelawangan sembalun atau persimpangan antara menuju puncak rinjani dgn danau sigara anak, Pelawangan sendiri di jadikan sebagai pusat istirahat bagi para pendaki.
Setelah post 3 kami mulai memasuki rute yang cukup extreme, perlahan kami menelan ludah sambil mendongak menyaksikan apa yg akan kami lalui, ke 7 bukit yg membentang dgn tanjakan vertical mencapai 50 sampai 70 drajat, itulah yg di namakan dgn bukit penyesalan di mana tanjakan yg kita lalui seakan akan tiada ujung, tak heran para pendaki yg kami temui tak henti2nya mengeluh seakan ingin mengangkat tinggi tinggi bendra putihnya,,ah tanpa pikir panjang demi pucuk kami mulai melangkah, langkah demi langkah yg kian tertatih di tambah beban tas carrier yg semakin terasa melilit kami terus bergerak melalui bukit demi bukit berkali kali kami menghntikan langkah sejenak untuk mengembalikan puing2 tenaga yg tersisa, tak sedikitpun ada niat mundur atau menyerah ataupun menyesal seperti namanya. Bahkan sebaliknya rasa letih ini semakin memotifasi untuk terus melangkah demi pucuk pastinya.
setelah melewati 3 bukit penyesalan ekitar pukul 17:30 kami tiba di post extra yaitu pertengahan antara post 3 dan pelawangan, kamipun memutuskan untuk bermalan di post extra, mlenceng dari rencana awal yg seharusnya bermalam di pelawangan.
Setelah makan malam dgn rasa lelah yg luar biasa kami beristirahat menikmati secangkir kopi hangat di tengah sejuknya alam rinjani dgn jutaan bintang yg menghiasi langit, kami berbagi tawa dan canda sebelum ahirnya nyanyian binatang malam membawa kami menuju alam tidur yg begitu nyenyak.
Hari senin 26-05-2014 Jam 05:00, senja pun membentang, secangkir teh hangat menemani pagi kami menikmati indahnya matahari terbit seakan menyambut ramah pagi kami..
Jam 07:00 setelah sarapan dan packing kamipun bersiap kembali melanjutkan perjalanan, 2 bukit extreme telah kokoh menunggu di depan 2 bukit yang tak kalah curam dari sebelumnya, akar pohon cemara yg kami lalui seakan menjadi tangga alami yg tersusun rapi, suara desiran angin yg menerpa tiap helai daun cemara seakan melegakan rasa lelah kami yang kini semakin menguasa.
Beberapa jam berlalu nampak dari kejauhan pelang bertuliskan "pelawangan sembalun" mulai terlihat, kamipun mulai melebarkan langkah kami. Jam 09:30 kami tiba di pelawangan, bersama ratusan pendaki lainnya berkumpul di sana dgn tawa lebar penuh kesan manis akan indahnya alam ini, hilang sudah letih sebelumnya lenyap sudah keringat sebelumnya cucuran keringat berganti tawa. Namun kami ingat perjalanan belumlah selesai, Puncak rinjani masih menunggu di depan membuat kami tersadar dan harus beristirahat kembali untuk esok pagi yg lebih menantang. Waktu demi waktu kami habiskan untuk beristirahat full dgn suhu 10 drajat celcius,,
Selasa 27-05-2014 pukul 00:00 telah tiba. Kami mulai bersiap untuk melanjutkan perjalanan yg jauh lebih extreme dr sebelumnya hanya dgn 1 tujuan yaitu Puncak tertinggi gunung Rinjani puncak keagungan Kanjeng Ratu Dewi Anjani.
Saya bersama 12 kawan lain serta 2 porter total 15 org telah siap berangkat dgn bekal secukupnya,
Tak lupa kami berdoa trelebih dahulu demi kelancaran dlm perjalanan nanti.
Kamipun mulai melangkah. Pertama tama kami mulai memasuki rute yg biasa di sebut punggungan, rute yg lebih sulit dr sebelumnya dgn kecuraman mencapai 70 derajat bercampur kerikil memaksa kami untuk terus berhati hati dlm melangkah, hawa dingin yg menyatu dgn keringat agak sedikit meringkankn perjalanan kali ini, sejam berlalu kamipun sudah melalui bukit punggungan, sejenak kami beristirahat sambil memastikan kelengkapan anggota yg berangkat, setelah di rasa aman kamipun melanjutkan kembali perjalanan dgn rute yg agak ringan namun tetaplah harus extra hati2 melihat jalan setapak yg hanya 1 meter dgn jurang setinggi lebih dari 10 kilometer di samping kiri kanan, dalam suhu yg semakin rendah kami melangkah dgn tetap menjaga jarak antar kelompok. Kamipun tiba di tanjakan berikutnya yang lagi2 tak kalah extreme dr sebelumnya,suhu yg semakin rendah hingga ke titik 0 derajat celcius membuat kami tak mampu berlama lama untuk brhenti, tanjakan terjal berpasir dgn resiko nyawa yg menghantui, kami tetap melangkah tetap meningkatkan kewaspadaan n tetap menjaga jarak, sejam kemudian kamipun tiba di trek datar kembali kami beristirahat untuk memastikan kelengkapan anggota, tak bisa berlama lama cz semakin lama tubuh terasa semakin membeku stelah di rasa aman kamipun melangkah kembali untuk melewati tanjakan terahir yg paling extreme, bongkahan batu vulkanik bercampur kerikil n pasir dgn kecuraman sampai 80 derajat dan lebar jalan yg hanya stengah sampai 1,5 meter di tambah suhu yg semakin rendah membuat tubuh terasa membeku jika tak di gerakkan, memaksa satu kawan kami menyerah n tak mampu melanjutkan perjalanan dan harus kembli ke camp, di temani satu porter ia pun kembali bersama mimpi yg tertunda akan Puncak Rinjani, hal itu sama sekali tidak menggoyahkan semangat kami bahkan bagai cemeti untuk kami terus melangkah melawan tantangan demi menaklukkan puncak Rinjani, sejam stengah berlalu tepat di pukul 03:30 tibalah kami di puncak tertinggi Rinjani 3.800Mdpl. Butuh waktu bagi kami untuk menunggu sang fajar tiba cz kami tiba terlalu dini, kamipun beristirahat sambil menahan dinginnya udara puncak yg mencapai minus derajat celcius, badan terasa membeku kaku,, hingga akhirnya tiba, Sang fajar sedikit demi sedikit mulai tiba menebar senyum, keagungan Tuhan mulai terpampang jelas di hadapan mata inilah keindahan halaman istana Kanjeng Ratu Dewi Anjani anugerah dari Tuhan yang tak mampu terucap dari mulut manusia, mentari semakin terang tak terduga puncak tertinggi di indonesia Cartenz (gunung jaya wijaya) dan gunung gede sedikit demi sedikit terlihat mata sungguh tak terbayangkan sebelumnya, tak cukup rasanya menggambarkan indahnya hanya melalui tulisan, tak kuasa menahan air mata haru, satu persatu kami berjabat berpelukan dengan pendaki lainnya, bentuk kegembiran yang tak terlukis, tak peduli dari suku mana tak peduli berbahasa apa yg kami tau kami disana bersama bersatu di bawah sang saka merah putih yang tertancap gagah di tengah puncak tertinggi rinjani seakan menegaskan "Kita adalah Indonesia".
Sejenak mata ini terpejam seraya mengucap syukur atas nafas, anugerah dan keagungan yang Kuasa.
Selalu ku catat dalam ingatanku bahwa "di sini di puncak rinjani, keagunganmu nyata ku saksikan, Terima kasih Tuhan".
Tak mampu berlama karena harus berbagi tempat dgn pendaki lain dan menghindari angin puncak yg extreme pukul 06:30 kamipun kembali dengan tawa bahagia, rasa lelahpun tak lg terasa turunan curam tak lg kami hiraukan, tak terasa pukul 09:00 kami telah sampai di camp pelawangan.
Kembali kami beristirahat mempersiapkan fisik untuk perjalanan beriktnya menuju danau Sigara Anak.
Pukul 13:00 makan siang telah usai n fisikpun kembali stabil, setelah packing n berdoa kamipun melanjutkan perjalanan, rute menuju danau tidaklah ringan, turunan terjal bebatuan dgn jarak tempuh normal 4 jam siap di taklukkan, kamipun memulai langkah dan kali ini bukan nafas yg di kuras melainkan kaki mulai betis lutut paha yang di serang turunan full selama 4 jam kaki terasa remuk menahan beban carrier yg semakin terasa saat turun.
Langkah demi langkah berlalu waktu demi waktupun berlalu para pendaki yg kami temui ramah menyapa di balik kelelahan menjadi penyemangat untuk kami terus melangkah 4 jam berlalu hijaunya danau Sigara anak samar terlihat di balik kabut, kamipun tiba di sambut hawa segar danau Sigara anak tak hentinya kami bersyukur atas indah karunianya.
Pukul 17:00 kami tiba di Danau sigara anak, tak mau ketinggalan dgn pendaki lain stelah istirahat sejenak kamipun bergegas menuju pemandian air panas blerang, setibanya di pemandian tanpa babibu kami langsung merendamkan badan, sungguh luar biasa rasanya rasa lelah letih pegal selama di perjalanan terasa luntur mengalir terbawa arus air blerang, waktupun kian berlalu badan kembali bugar, sebelum gelap kami kembali ke tenda stelah makan malam kami menikmati alam kembali bersama secangkir kopi hangat sebelum ahirnya kami terjaga di alam tidur.
Esoknya tgl 28-05-2014, pagi menjelang, kami habiskan waktu dgn menikmati alam, berbagi bersama kawan n mencari kawan2 baru, hingga pukul 12:00 setelah makan siang kami mulai packing bersiap siap untuk pulang melalui jalur Senaru yg di kenal cukup Extreme dgn tanjakan terjal hingga 70 drajat lebih. Seperti biasa kami buka perjalanan dgn berdoa bersama, dengan sisa2 pegal kemarin sedikit demi sedikit kami melangkah, tujuan utama yaitu Puncak tertinggi rinjani telah kami taklukkan membuat kaki terasa ringan melangkah perjalananpun kian nikmat terasa, tetap menjaga kewaspadaan tebing demi tebing terlewati.
Sekitar pukul 15:00 kami tiba di pelawangan senaru, sejenak beristirahat kami mulai melangkah melewati turunan terjal berbatu tak lama kamipun sampai di post 3 senaru dan memutuskan untuk bermalam disana namun stelah makan malam kami berunding dan kami ber empat memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju senaru alias pulang terlebih dahulu :).
Pukul 20:00 kami ber4 memulai perjalanan dgn tetap menjaga jarak n kewaspadaan kami melangkah sedikit demi sedikit dgn rute yg cukup stabil kami menelusuri gelapnya hutan rinjani hingga pukul 22:00 kami tiba di post 2 terasa mampu tanpa istrahat kamipun melanjutkan perjalanan menuju post 1, berkali kali trpleset akibat jalan yg basah n akar pohon yg mulai licin akibat hujan sbelumnya kami tetap berjalan hati2 hingga pukul 23:30 kami tiba di post 1, cukup lama kami beristirahat sbelum ahirnya kami melanjutkan perjalanan n tak lama sekitar pukul 00:20 kami tiba di Jebak bleq (pintu hutan) senaru.
Cukup lama juga kami beristirahat dsna cz di sana terdapat warung kecil dgn harga besar :) :) disana kami menyirami tennggorokan dgn air bersoda "Nikmatnyaaaa" kami sempat berlama2 disana sbelum kami ingat ternyata ada jemputan yg menunggu kamipun bergegas kembali sekitar 15 menit kamipun sampai ke titik terahir senaru disana kamipun berpisah saya ikut mobil menuju sembalun sedangkan ketiga kawan tadi meuju mataram untuk melanjutkan pulang menuju jakarta.

Sembalun 29 - 05 - 2014


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

Riyal mayat
Riyal mayat
Riyal mayat Jr.
pd. 12 Juni 2014, 20.09

Hahahaha,, di tunggu daaah tpi jgn kelamaan,, :p :)

Suka 0
Riyal mayat
Riyal mayat
Riyal mayat Jr.
pd. 12 Juni 2014, 20.07

Hehehehem..di tunggu brooo..
Woles aja kalo sy mah okree sajaaa hehehe

Suka 0
Uciiiiiii_
Uciiiiiii_
Uciiiiiii_ Newbie
pd. 12 Juni 2014, 2.17

aaaah.. can't wait to trip Rinjani Journey.. hihihi nice inpoh.

Suka 0
Arie_jlx
Arie_jlx
Arie_jlx Newbie
pd. 12 Juni 2014, 1.38

:bigsmile: Lain waktu siap aja doonk nganterin muncak lagi...? Kali aja ada kesempatan buat ke Rinjani juga...

Suka 0
Riyal mayat
Riyal mayat
Riyal mayat Jr.
pd. 9 Juni 2014, 22.27

Amiiiin,,, pasti bisa kok. :)
Rinjani selalu menunggu :)

Suka 0
Ifa Qomariyah
Ifa Qomariyah
Ifa Qomariyah Newbie
pd. 9 Juni 2014, 14.12

keren... merinding bacanya,,,
moga bisa sampai rinjani juga nantinya (: :keren:

Suka 0

© backpackerindonesia.com