Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

surga tropis perawan

indrawan
indrawan, pada 21 Sep. 2011, 22.26
di Blog

Sebulan sebelum hari keberangkatan ke pulau surga itu , saya sudah menggalang masa untuk bergabung ke sukawisata.com milik mas inggar dan mas tidar yang ternyata dari Madiun sebelumnya saya sudah browsing-browsing tentang paket wisata ini, untuk lebih nyamannya ke pulau karimun lebih baik menggunakan travel agent karena kalau sendiri atau cuman ber-5 apalagi, jatuhnya lebih mahal. Tidak usah banyak bacot serta banyak bencongg langsung saja akhirnya ber-5 kita berangkat yaitu saya, mas tommy , mbak putri , Risa dan temannya. Setelah membayar DP Rp.100.000 , kita tinggal menunggu hari H untuk melahap keindahan yang telah disuguhkan serta menikmati kesexian tubuh ikan yang telanjang berwarna-warni. Tanggal 9 september 2011 kita berangkat dari terminal bungurasih . Namun, 2 orang Dari kami tidak jadi ikut berangkat dikarenakan ada halangan. Alhasil saya, mas tomy dan mbak putri saja yang jadi berangkat . Pukul 19.30 kita bertemu di bungurasih karena saya berangkat dari gresik dan teman saya berangkat dari Surabaya kota. Setelah bertemu kita bergegas untuk mencari bus Indonesia . Dari pintu masuk peron terminal, langsung bergegas menuju tempat bus mangkal, tapi kali ini kita tidak menunggu bus surabaya-jepara lewat, melainkan kita menuju tempat parkir bus sebelum berangkat karena bus jepara ini cuman ada dua armada kalau tidak ke angkut harus ke semarang dulu , tambah adohhh….!!. Tempat parkirnya di belakang sendiri. kalau mau, Tanya aja ke sopir bus semarang dimana bus jepara ngendon. Setelah bus masuk kawasan terminal , mulailah banyak penumpang yang masuk dan rata-rata juga ke karimun jawa. Setengah 9 malam bus berangkat tanpa sheet kosong. Lumayan nyaman karena bus ini patas AC dan dilengkapi smoking room serta kamar mandi.
Di Tuban, bus berhenti untuk makan di rumah makan, Gratis karena sudah termasuk dalam karcis seharga Rp.65.000 , menunya ada rawon, soto dan nasi campur serta segelas teh hangat. Rasanya??? Jangan ditanya , pokoknya hajar aja bleh. Setelah Perjalanan 7 jam, Akhirnya! Pukul 03.20 pagi kita sampai di terminal Jepara dan setelah turun suasana terminal “Krikk..krikk..krikk..Sepi pollll” tidak layak dikatakan sebagai sebuah terminal. Tidak ada tukang becak yang berebut kita layaknya fans-fans artis yang kegirangan jika liat artis kesayangannya. Saran saya, kalau sudah sampe terminal jepara, lobby aja sopirnya untuk nganterin ke dermaga pasalnya, yang turun di terminal pasti ke karimun jawa. Bayar aja Rp.50.000 dengan urunan satu bus pasti mau. Berhubung kita tidak ada yang me-lobby Saya dan teman saya putuskkan untuk duduk-duduk di bangku tengah terminal. Smriwingan angin pagi menyambit kita dengan sapaan khasnya yaitu “dingin, Brrrrrrr…..”. Sementara banyak teman-teman rombongan yang sudah naik becak dan ojek. Sementara kami??? Jangan ditanya, teman saya masih sibuk untuk mencari kamar mandi untuk membuang hajat kecil dan saya masih duduk-duduk ditemani dengan 2 orang cewek dan 1 orang cowok yang tak ku kenal sebelumnya. Ku putuskan untuk menyapa siapa tahu orangnya asik dan bisa membuat group sendiri.
“mau ke dermaga juga mbak” sapaku.
“ iyalah, sudah sampai sini mau kemana lagi!” jawabnya agak menohok.
“buset, during-durung wes menohok” ucapku dalam hati.
Lama kita mengobras mulut , ternyata kita satu paket wisata . Ada bapak-bapak gemuk yang tanya asal kita dan memberikan info kalau ada bus trayek jepara – surabaya namanya Jaya Utama berangkat jam setengah 5 sore. Dan juga beliau juga memberikan info kalau sebenarnya dermaga itu deket kalau mau jalan kaki. Alhasil kita ber-5 jalan. Dari terminal keluar belok kiri,lurus mentok jedok belok kanan kembali lurus mentok lagi ada gang kecil masuk. Ketemu dengan SD belok kiri kemudian lurus mentok ada pertigaan belok kanan. Dari situ udah terihat tugu besar tinggi dan ikutin aja . Sampai di dermaga kita makan, sholat, duduk-duduk dan menunggu mas inggar. Setelah kita menyelesaikan administrasi di warung bu Diah,dan tiket sudah ada di tangan maka segeralah kita bergegas masuk ke kapal. Pokoknya kalau sudah dapat tiket langsung aja ke kapal, kalau belum dapat minta tiket segera. Soalnya , tempat duduknya terbatas Lalu , sewa matras untuk tiduran di bawah Rp.10.000, kalau mau ribet bawa aja tiker dari rumah. Mana tahan kalau 7 jam perjalanan di kapal dengan duduk di kursi yang atozz. “Kampul , kampul , kampul..” dan berasa ombak berdemo hendak menurunkan kursi tahta kita di kapal, serta makanan dan minuman di perut berdesakan untuk meminta keluar .Ya Allah ya Robbi (Ndang payu, Ndang Rabi) beri hamba kekuatan Batman, begitulah keadaan saat di atas .
Pukul 13.00 kita sampai di dermaga karimun jawa, kumpul di gardu deket gapura yang bertuliskan “Selamat Datang di Karimun Jawa”. Agenda wajib adalah foto disana. Dari sukawisata menyediakan welcome drink es kelapa muda yang suegerrrrrrnya, karena untuk menggantikan ion-ion yang hilang selama 7 jam di rotasikan ombak, banyak yang mabok termasuk saya iya kalau mabok janda enak, lha ini mabok ombak. Setelah itu, kita diangkut dengan pickup untuk ke penginapan. Naiklah kita di pickup sementara mbak ifa dan mbak dany masih di gardu karena tidak muat. Dari awal aku sudah mendengar kalau tujuannya adalah ke penginapan karimun jawa inn (semacam hotel) tapi sudahlah, nurut sama teman-teman. Sesampainya disana, Wahhh..! bagusnya penginapan kita. Namun, Kita diangkut lagi, kembali dan disuruh menunggu di salah satu homestay. Ternyata Kita salah penginapan! Dan tak lama, ketemu dengan mas tidar yang ternyata kami dicari-cari oleh mas inggar. Digiring (bola kale digiring) ke homestay dan beristirahat di kamar. Pas mau nyalakan kipas angin,” ckelek” kok ga nyala-nyala yah?” . Ternyata listrik disana nyala jam 6 sore dan mati lagi jam 6 pagi, Busyet!
Kita ber-4 terkapar hingga magrib tiba. Dan kulihat sudah ada makanan di meja, ntah itu buat kita atau bukan tapi feeling cacing di perut mengatakan itu milik kita. Sambil duduk-duduk menunggu ibu homestay menawari untuk dimakan. Sliwar-sliwer trayekku saat itu cuman kamar dan meja makan. Dan beruntung mbak putri bertanya , tepat sekali ! itu milik kitaaa…Akupun segera keluar untuk makan, mendamaikan cacing diperut yang sudah bertikai di ususku. Menu makan malam itu adalah Ikan tongkol dan tahu serta sayur. Puas makan, maka aku segera mandi dan segera bersiap untuk double dating, pacaran dengan guling serta bantal (Padahal masih jam 7 malam) sungguh! malam minggu abu-abu..
Terdengar panggilan alam tanda-tanda fajar hendak fashion show di bumi, menunaikan kewajiban serta menuju dermaga kecil untuk melihat pertunjukan matahari maha karya Allah swt. Bergegas aku dan Farki bukan namaQuw (teman satu kamar) menuju dermaga dengan melewati alun-alun kota, ternyata ! Wow, seperti tak selebar daun kelor.Yah, mirip lapangan sepak bola. Dari situ sudah terlihat dermaganya . Setelah sampai, “jing..jeng…” jangankan matahari, seberkas aura pancarannya saja tak berbekas. Ternyata, dermaga itu menghadap ke barat, Damn it…! Yah, sudah capek-capek kesana sekalian saja kita mencicipi suguhan alam laut dengan kecek-kecek .
Pukul 6 kita kembali ke penginapan, ternyata kita disambut dengan sarapan di meja. Sangat on-time dan rill time. Makan pagi sudah dan segera kita bersiap-siap untuk sowan ke terumbu karang dan ikan-ikan yang sudah menanti untuk dilihat. Mandi pagi??? Gak usah, toh kita bakalan nyemplung dan sekalian biar bikin ikan-ikan mendekat ke kita karena dikira dari baunya, kita sebangsa mereka . hiihihihih 
Jam 8 kita kumpul di dermaga dan segera kita mengenakan pelampung. Here we go..!!! Tujuan pertama kita adalah pulau cemara kecil . Sepanjang perjalanan view laut yang bergradasi dari biru tua ke biru tosca membuat kami kegirangan , jeritan pasir putih yang mengundang kami agar singgah bersamanya serta lambaian daun kelapa yang ingin menari-nari bersama kita menambah lengkap paket perjalanan kami, Cipratan bekas pecahan ombak dari anjungan dan bias sinar matahari memunculkan pelangi-pelangi kecil disetiap kapal membelah ombak, begitu juga karang yang hidup dangkal bisa dilihat dari atas permukaan, serasa menampakkan eksotisme surga bawah laut yang benar-benar wajib untuk dilihat.
Peserta dibagikan fin dan google , itu Pertama kali saya menggunakan alat snorkeling tapi, sebelumnya telah ada kelas privat dari mbak ifa tentang cara pernafasannya. Kapal melambat, berhenti dan Byurrr…..lihat kebawah , banyak terumbu karang yang mati. Jadi, aku buat sarana latihan pernafasan saja serta foto-foto underwer eh, salah underwater yang telah disediakan. Masalah gak bisa berenang dan tenggelam itu ga jadi masalah toh kalau mati tinggal dibuang aja di pulau kecil yang tak ada penghuninya,beres kan! Tapi yang penting foto-foto.
“ Slrup…slurp…uhuk-uhuk” tak terhitung berapa liter air yang masuk ke tenggorokan karena belum biasa pakai google sampai-sampai saya cegukan dan sesekali bersendawa akibat kekenyangan minum air garam gratis. Jam 12an kita naik kapal lagi untuk menepi ke pulau , saatnya bakar ikan dan makan siang. Sambil menunggu, kita hunting foto-foto di spot-spot yang indah mawar, melati , harum seeepanjang hariii. Kapan lagi kesini kalau masih ada umur . Upss! Jadi nyindir mbak dani dan mbak ifa. Maaph ya mbak 
Setelah makan siang, lanjut lagi kita snorkeling. Kali ini lebih bagus , dari mata saya terlihat banyak terumbu karang mengenakan balutan baju yang berwarna warni , ikan-ikan sexy yang malu dilihat Nampak bersembunyi diantara karang-karang, beberapa dari mereka berani menampakkan diri dan dengan manja dan cueknya berjoged kearahku tanpa menghiraukan keberadaan manusia seperti kami. Ikan badut sesekali keluar dari persembunyiannya ketika telapak tangan saya menghamburkan nasi dan adanya bulu babi yang menambah indah lukisan Tuhan itu. Subhanallah… Sesuatu yah! (Nada Syahrini mode: ON) . Foto berbagai pose telah aku jabanin. Mulai dari memegang karang, bergumul dengan ikan, dan pose menantang lainnya, bukan pose porno (Jangan ngarep!). Serasa tak puas, namun mas inggar menyuruh kita untuk naik ke kapal dan segera balik menuju dermaga Elisabeth (katanya seh). Sunset begitu indah, dan lagi-lagi foto-foto menjadi agenda wajib kita. Duduk-duduk di dermaga sambil ngobrol ngalor ngidul, cekakakan, dan bergosip. Oh, ya sebelumnya mbak dani kebelet untuk buang air, dia bingung mau buang dimana. Tapi setelah ada cowok yang turun ke tepi laut dan posisi tangganya memegang tangga serta air laut memenuhi hingga sedada , maka sudah bisa dipastikan kalau itu (silahkan tebak sendiri). Maka mbak dani pun juga ikut untuk buang air disana . Wow, the biggest toilet in the world!. Tak lama setelah mbak dani naik, segerombolan cowok-cowok berenang ditempat yang sama. Kata mbak dani : “Yes, iku kenek cairanku! “ sambil kegirangan. Busyet mangtaps , Bro…!!!
Balik ke penginapan dengan membawa “rekaman” indahnya terumbu di otak masing-masing peserta. Masih ada besok yang lebih indah. Setelah makan malam, kita ngobrol santai di meja makan . Ada bapak homestay dan ibu homestay sebut saja keluarga bunga ,yaitu mawar dan melati ( karena sampai sekarang tidak tau namanya) yang juga ikut ngobrol-ngobrol dengan kita. Dari beliau kita tau bahwa kehidupan disana memang serba terbatas dan mahal. Pasalnya, barang-barang kebutuhan rumah tangga harus dibeli di Jepara dengan menggunakan kapal selama 7 jam. PDAM dan PLN belum masuk disini sehingga warga harus berebut air bersih jika musim kemarau seperti sekarang ini. Tapi yang unik, hampir semua warganya kalau markir sepeda motor di depan rumah, kunci kontak selalu dibiarkan saja nyantol di kontak.Karena, tidak ada maling yang bakal mencurinya.” Lha wong mau kemana lagi mas” ucap ibu homestay. Warga dilarang membuang sampah di laut, kalau sampai ketahuan ga tau diapakan soalnya ga tanya sih. Lama kita mengobrol, tak terasa sampai jam 10 malam. Kita pamit untuk balik ke kamar segera istirahat. Dikamar, aku lanjut ngobrol dengan teman sekamarku hingga jam 1.00 dini hari.
Dermaga kecil telah penuh orang, dan segera kita berangkatttttttt untuk ke pulau tengah. Dalam perjalanan angin kencang sehingga sepertinya ombak ingin bermain-main hompimpa dengan kita. Menempuh perjalanan 1 jam sehingga tak jarang banyak memakan korban dari permainan ombak itu alias muntah-muntah. Akupun menahannya dengan memakan permen. Sesampainya di pulau tengah , kita kembali bersnorkling lagi Tujuanku adalah ke tepi pantai agar bisa mengeluarkan isi dalam perutkuu yang penuh sesak. Tapi, seakan tak ingin dicemari akupun dihadang dengan karang-karang yang dekat dengan atas permukaan , sehingga ku urungkan niatku Karena kalau dipaksakan maka tubuhku akan menjadi korban keganasan karang. 2 lutut ku sudah berbekas akibat colekan karang yang genit-genit karena mungkin mereka gemas melihat aura kegantenganku yah. Kuputuskan untuk kembali ke atas kapal saja sehingga tak lama kemudian banyak yang kembali juga. Kapal mulai mengeluarkan suaranya untuk segera pergi ke anjungan pulau tengah dan kita disana makan siang serta rehat sejenak sambil hunting cewek eh, salah hunting foto. Pukul 13.30 kita balik ke kapal untuk pergi ke pulau tetangga yaitu pulau kecil. Isi laut disana sangat bagus, dan wajib dikunjungin karena apalagi kalau bukan karang dan ikan serta biota laut lainnya yang berjoget erotis membuat nafsu saya memuncak untuk melihatnya. Baru kali itu, selama 2 hari bersnorkling hasrat saya terpuaskan , Benar- benar dalam kondisi pelampiasan nafsu (bukan sex) saya .
Balik lagi ke pulau karimun perjalanan menempuh kurang lebih 1 jam untuk ke homestay, membawa tiga juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah pengalaman yang ruarrrr binasa. Namun, kita mampir sejenak di pulau gosong yaitu pulau tak berpenghuni yang ukurannya sekitar 500x500 meter-an dengan kontur sebagian besar pasir putih . Kalau air pasang, pulau ini tak terlihat . Beruntung kami mendapatkan kesempatan untuk menjejakkan kaki kita disini (Emang cuman si Amstrong aja yang boleh menjejak) . Tak sampai 1 jam bereksplore, kita lanjut perjalanan . Setelah sampai di homestay kita mandi dan istirahat sejenak untuk segera makan malam di basecamp sukawisata mangkal . Kumpulan flashdisk disana berserakan , siap untuk di jejal hasil foto-foto kita . Setelah makan, kita putuskan untuk nongkrong sekedar untuk kopdar (Kopi darat, bukan buaya darat lho ya!). Berjalan di sekitar alun-alun yang ternyata disana ada pertunjukkan seni music dangdut. Nadanya begini “jing, jeng cekuek..” sumpah ngakak pollll .. Akhirnya menemukan tempat yang sedikit asik karena kita bisa duduk dan menikmati keramaian sambil ditemani oleh seonggok degan bakar . Pukul berapa lupa, kita balik ke homestay untuk menyimpan energy buat kampul-kampul lagi selama 7 jam diatas kapal. Esok paginya kita sudah berada diatas kapal dan kita putuskan untuk menyewa kamar ABK harganya Rp.200.000 unuk ber-6 karena dikamar itu kita bisa tidur dengan nyaman meski harus berdesakan tapi itu lebih membuat badan kami tidak tersiksa daripada duduk diluar, ukuran kamar yang 2x 1,5 m membuat hawa semakin panas hingga kami terasa overcook belum lagi aroma semerbak dari kamar mandi sebelah serta suara jedak, jedok dari pintu kamar mandi yang tak bisa ditutup. Suara MP3 dari Fari memecah keheningan disela-sela tidurku, awalnya lagu-lagu inggrisan sampai dia tak sadar karena ketiduran hingga terdengar lagu “ku sangkakan panas berpanjangan, rupanya gerimis rupanya gerimis mengundang ha-aaaa” Yah, acara tembang kenangan: Mulai . Judulnya gerimis mengundang dari Slam pun membuat kuping kita agak gatal, dan membuat kita tertawa. Jam setengah 2 kita menemukan daratan dan kita lanjut lagi menuju alun-alun jepara untuk makan, dan berkunjung ke museum ibu besar kita, yah Kartini . Karcis masuknya cuman 2 ribu saja. Puas menikmati wisata sejarah, kita balik ke terminal dan berpisah dengan teman kami mbak dani dan mbak ifa di alun-alun karena mereka mau travelling lagi ke semarang dan kita harus kembali ke Surabaya “hiks..hiks..“  . Tiba di terminal, bus sudah datang dan segera kita naik kesana . Jadwal bus berangkat jam setengah 5 diajukan menjadi jam 4 . Berhenti di Tuban untuk makan malam dan Akhirnya sampai di gresik juga , sedangkan mas tommy, mbak putri, dan farki masih 1 jam lagi untuk lanjut ke Surabaya. Teman ku ternyata telah menunggu untuk menjemput dibawah, dan 1 kata yang terucap darinya untukku : “mari teko ndi kok wajahmu eksotis?” , Ku lemparkan senyuman saja dan segera naik ke sepeda motor tanpa bergeming. Sial…!!

Pengalaman yang unik, asyik, dan menyenangkan. Apalagi bertemu dengan kalian yang kocak-kocak menambah renyah wisata kali ini. Special thank’s to : mbak Dany, mbak Ifa, Mbak Putri, Mas Tommy dan Farki bukan namaQuw serta Sukawisata . Terimakasih, telah menggoreskan kenangan kepada penulis lewat pertemanan walau singkat , kalau pedangdut Melinda punya Cinta Satu Malam sedangkan aku, punya Cinta Seribu Malam buat kalian (Lebay mode: On ).

Kalau ada sumur di ladang, Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umur panjang, Bolehlah kita berjumpa lagi…

Kesimpulannya :
Kalau kata MUI : Halal dan Thoyyibah untuk dicicipi.
Kalau kata Brad Pith : Monggo pinarak lan sekeca’aken.
Kalau kata penerbit buku : Best seller!! Untuk dikunjungi.
Kalau kata gue : Loe, gue . Never End story dah.
Kalau kata Syahrono : Alhamdulillah…! Sesuatu , Yah..
Kalau kata Jusuf Kalla : Lebih cepat kesana lebih baik, Bro..!
Kalau kata saya : This is the Wakatobi van Java !
Banyak orang telah merasakan dan berkomentar tentang Keindahan Karimun Jawa
Selanjutnya?? Terserah Anda ..!!!

Karimun Jawa, 10-13 september 2011

Tambahan informasi :

Jadwal kebrangkatan bus Surabaya – Jepara PP per September 2011
Dari Surabaya : 08.30, 20.30, 21.30 WIB
Dari Jepara : 06.30, 08.00, 16.30 WIB
Rp.65.000 sekali jalan.

Pengeluaran pokok :
1. Biaya paket perjalanan wisata regular Rp.495.000
2. Bus Surabaya- Jepara PP Rp.130.000 (termasuk makan malam di Tuban)
3. Becak ke dermaga (tergantung amal dan dosa , tapi rata-rata Rp.10.000)
4. Biaya lain-lain sesuai selera (ex: Jajan, minum, makan, souvenir, dsb)
Tips perjalanan :
1. Usahakan berangkatnya ramai-ramai at least 2-3 orang biar bisa sharing cost .
2. Bawa antimo dan obat-obatan seperti minyak angin, balsam atau aromatherapy soalnya keadaan di kapal kadang tak menentu bisa jadi kita muntah-muntah ketika keadaan lingkungan kapal berubah juga.
3. Bawa makanan yang berat seperti Roti jangan bawa snack-snack , soalnya buat ganjel perut selama perjalanan .
4. Cepat-cepat naik kapal untuk bisa dapat tempat duduk, soalnya sheetnya sangat terbatas.
5. Bawa air minum berlebih , supaya kalau di toilet biar bisa dipakai untuk membilas.
6. Kalau di toilet bawah tidak layak, langsung aja pakai toilet di atas (toilet khusus nahkoda dkk)
7. Bawa permen, Wajib! Soalnya , habis snrokling biasanya mulut terasa kering karena banyak minum air garam .
8. Bawa mie instan , secukupnya aja . Barangkali tidak cocok dengan masakannya.
9. Jangan sungkan-sungkan untuk mencari kenalan jika kita cuman berangkat ber-2 atau malah sendiri biar bisa seru-seruan bareng seperti gerombolan kami. hihihihih 
10. Jangan lupa bawa sun block dan kamera , kalau punya kamera UW (underwater) bawa aja, biar ga berebut di potoin dengan orang seabreg.


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

indrawan
indrawan
indrawan Jr.
pd. 28 Sep. 2011, 20.09

hehehe, sama2 atha. .
maaf gak bs bw oleh2.
cuman oleh2 pengalaman ajah
hehe.

daniel: sip gan, siap meluncur ke TKP,

Suka 0
daniel m
daniel m
daniel m Jr.
pd. 27 Sep. 2011, 14.45

wah, saya lebaran kemarin jg ke KArimun.
Bagus deh, bisa baca disini
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/09/05/surga-kecil-itu-bernama-karimunjawa/

Suka 0
@obnoxiusathair
@obnoxiusathair
@obnoxiusathair Newbie
pd. 27 Sep. 2011, 11.53

wahh baru ada niat kesana doang nih ,
nice post :D
makasihh lhoo infonya ..

Suka 0

© backpackerindonesia.com