Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

Jkt-Smg-Amb PP Pertama :)

martinaprianti
martinaprianti, pada 19 April 2013, 13.40
di Blog

Ambarawa. Yah, nama salah kota di Indonesia wabil di Jawa Tengah ini memang sontak bisa mengantarkan daya ingat kita ke 'pelajaran sejarah' saat dibangku sekolah; pertempuran rayat melawan sekutu yang menurut catatan sejarah berlangsung empat hari (13-15 Desember 1945). Tak heran nampaknya bila muncul istilah; perang Ambarawa.

Well, nda ingin berpanjang lebar lagi soal sejarah karena saya bukan ahlinya :) berikut sedikit cerita dari perjalanan singkat pekan lalu ; Jakarta-Semarang-Ambarawa-Semarang-Jakarta via kereta api. Sila menilai, jika ada yang menilai perjalanan saya bukanlah bagian dari definisi backpacker :)

Trip cukup amat singkat itu diawali ketika jam kantor berakhir :) dalam hal ini bukan dalam artian jam kantor 'normal' yah. Sekitar pukul 20.00 WIB dari daerah Thamrin, saya naik bajaj menuju Gambir. Tujuan saya adalah Semarang dengan menggunakan kereta Argo Bromo Anggrek Malam (21:30 tanggal 12 April tiba 03:12 13 April). Jam berangkat cukup malam, ini jadi salah satu pertimbangan menggunakan kereta eksekutif tersebut.

Agak meleset sekitar 30 menit dari jadwal kedatangan, saya tiba di St Tawang (yang merupakan salah satu stasiun tertua di Indonesia; dibangun 1864–1870). Karena langit masih gelap dan seorang diri pula, akhirnya saya memutuskan menunggu di stasiun dengan menyeruput kopi hitam ala pedagang kaki lima :) dan baru saat subuh berakhir (sekitar) jam 5, saya baru memutuskan meninggalkan Tawang.

Semarang. Seperti halnya Jakarta, menurut saya kota ini pada dasarnya merupakan kota yang indah karena 'kaya' akan bangunan bersejarah diantaranya; Tugu Muda, Lawang Sewu, Gereja Bledug, Masjid Besar Kauman, dan Gereja Katedral Semarang. Jadi, sebelum memutuskan naik bus menuju Ambarawa, saya 'menikmati' heningnya pagi buta Semarang dengan menyewa ojek tuk keliling kota tua semarang. Soal tarif, paling nda, tawarlah setengah dari biaya yang si bapa ojek berikan (kecuali jika Anda ingin berbaik hati yah tidak usah menawar heheeee).

Jika ingin tetap di stasiun, bagi yang beragama muslim, bisa memanfaatkan musola di St.Tawang tuk menjalankan ibadah. Atau, bagi yang ingin menikmati Semarang jelang pagi, sebenarnya bisa menikmati panorama kota tua Semarang yang 'dimulai' dari depan St.Tawang.

Sementara bagi anda yang beragama Katolik dan mungkin ingin mengikuti misa harian pagi, jam kedatangan kereta belum lah telat juga untuk membawa anda ke Katedral Semarang yang posisinya bersebelahan dengan Lawang Sewu. Misa ibadat harian pagi disana pukul 06.00 WIB. Cukup membayar ojek motor Rp 10 ribu, anda sudah bisa sampai di depan salah satu gereja tertua di Indonesia tersebut.

Usai 'menyatu' dengan damai subuh Semarang, saya lanjutkan perjalanan ke Ambarawa dari salah satu sudut jalan di lingkar Tugu Muda. Tidak perlu menunggu lama, bus ukuran sedang jurusan Semarang-Ambarawa, pagi itu cukup banyak yang lewat. Cukup membayar ± Rp 5.000 dengan waktu tempuh kurang dari 1 jam, saya sudah tiba terminal Ambarawa.

Tujuan pertama saya adalah ziarah rohani Gua Maria Kerep. Gua yang dibangun 1954 dan memiliki view Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, dan Danau Rawa Pening ini memiliki trip Jalan Salib, kapel, bangunan pertemuan, dan sebuah taman yang di dalamnya ada replika makam Yesus serta sungai Galilea. Tak hanya umat nasrani wabil Katolik, nampaknya Gua Maria Kerep juga menjadi salah satu tempat tujuan melepas penat bagi umat beragama lain-terutama pada bagian taman dengan saya melihat sejumlah gadis belia berkerudung yang bersama teman-temannya menikmati hangatnya sinar mentari di tengah hawa sejuk Ambarawa.

Bagi anda yang ingin menyatu dengan sepi untuk lebih mudah 'mendengar' keramaian diri atau merasakan kehadiranNya bahkan dalam rupa semilir angin, bisa jadi Gua Maria Kerep jadi salah satu tempat pilihan. Terutama, saat malam hari.

Untuk penginapan, ada dua hotel didekat Gua Mari Kerep dengan rate Rp 275 ribu hingga Rp di atas Rp 500 ribu per malam. Di luar itu, ada sejumlah rumah yang menyediakan kamar untuk menginap dengan harga di bawah Rp 100 per malam.

Bagi yang berminat mencari hening dan bermalam di Gua Maria Kerep, catatan hanya satu; sebaiknya mencari tahu apakah tanggal dan bulan saat anda berkunjung, tengah berlangsung novena atau tidak. Alasannya, akan cukup sulit mendapatkan penginapan saat tengah berlangsungnya noven. Jika memang mentok sekali, hemmmmm nampaknya bisa saja menginap dalam area Gua Maria Kerep karena demikian saya melihat sejumlah kelompok yang terdiri dari beberapa orang, yang mengelar alas tidur seadanya. '

Kembali ke Ambarawa, selain Gua Mari Kerep, juga memiliki museum kereta api. Tak hanya itu, ada pula Candi Gedong Songo.

Dengan membayar (kalau tidak salah ingat heheee) untuk bisa masuk ke kompleks candi yang dibangun Abad ke-9 ini, mesti membayar Rp 5.000 per orang bagi turis domestik dan Rp 25.000 per orang bagi wisatawan asing. Untuk bisa menjangkau sembilan candi yang berada pada ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut ini, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam jika jalan kaki.

Meski demikian, waktu tempuh mengelilingi Candi Gedong Songo dapat lebih singkat jika anda mau memanfaatkan jasa penyewaan kuda. Dengan membayar Rp 50 ribu, anda sudah dapat mengelilingi seluruh area candi. Namun jika ingin hanya sampai pada candi kesekiaan atau sekadar melihat desa wisata atau menilik air panas di area candi, cukup membayar Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu.

Nah bagaimana menuju Candi Gedong Songo dari Gua Maria Kerep, anda bisa menuju terminal Ambarawa dan menyambung naik angkot kecil-kecil. Saya sendiri, memilih menyarter ojek motor untuk mengantarkan pulang pergi alias Kerep-Candi-Kerep. Ongkosnya? Biasanya si bapa ojek menawarkan harga dengan memperhitungkan biaya menunggu.

Sore hari, saya kembali lagi ke Kerep dan menghabiskan malam disana. Seolah tak ada malam, area kompleks Gua Maria Kerep (13-14) April, pada tiap sudutnya ada orang dengan beragam latar belakang asal serta kepentingan yang mendasari kedatangannya.

Kerep barulah memiliki 'ruang' usai pukul 2 siang. Novena minggu kedua yang disusul misa minggu, nampaknya memiliki daya magis besar untuk menarik ribuan orang untuk datang. Maka jangan heran, anda akan kesulitan tuk masuk area gua Maria jika tengah berlangsung novena.

Kesulitan itu sudah nampak saat matahari makin meninggi (sekitar pukul 7 pagi). Baik motor maupun mobil, beradu cepat untuk bisa mendapatkan tempat parkir hingga bisa masuk area. Belum lagi, di kiri dan kanan bibir jalan, saat minggu kedua (demikian menurut salah satu pedagang) juga memakai sebagian bahu jalan dekat area gua.

Namun demikian, begitu anda masuk area gua Maria Kerep. Damai perlahan atau secara cepat, merayap masuk memenuhi diri. Demikian nampaknya jika diri 'mengizinkan' hening datang :)

Dan menjelang siang, perjalanan dilanjutkan menuju Semarang. Diawali dengan naik angkot kecil persis di depan gua maria menuju terminal Ambarawa (biaya angkot Rp 2 ribu). Setiba di terminal, mini bus jurusan Ambarawa-Semarang sudah menanti.

Kurang dari 2 jam, pun sampai di Semarang. Bagi yang ingin pulang menggunakan kereta balik ke Jakarta entah via St.Tawang atawa St.Poncol, mini bus dari Ambarawa ini bisa langsung menghantarkan anda. Hanja saja, karena jam keberangkatan kereta masih cukup lama (balik naik kereta Bangunkarta) maka, saya pun memutuskan untuk turun di depan gedung kantor pos Semarang. Selain jalan kaki, ada pilihan lain untuk bisa menikmati kota Semarang jelang senja hingga awal malam, misalnya dengan naik becak.

Satu catatan sebelum memanfaatkan jasa becak, sebaiknya anda bertanya dulu berapa ongkos untuk menuju tempat yang anda tuju. Dan Semarang, adalah satu kota yang kaya akan wisata sejarah (misalnya kota tua dan bangunan tua peribadatan) juga wisaya kuliner-nya.

Heheeeee sebenarnya masih cukup banyak cerita yang ingin saya bagi, namun jika melihat jam sudah makin meninggi alias malam, so demikian dulu cerita dari saya :)

satu hal lagi hihiiiii; travel brings power and love back into your life #Rumi

salam ransel,
berkah dalem.


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

arthurio
arthurio
arthurio Newbie
pd. 7 Maret 2016, 7.45

Pagi....
kebetulan saya mau ke gua maria kerep - ambarawa
saya mau tanya:
1. dari stasiun Ambarawa ke Gua Kerep naik apa?

Suka 0
ReMo
ReMo
ReMo Newbie
pd. 5 Feb. 2016, 16.33

Hallo mba..

wah membantu sekali ulasannya. Saya rencana akan ke Semarang dan Ambarawa besok naik kereta turun di stasiun Semarang Poncol. Karna sampai Semarang malam, kalau saya mau langsung ke kerep kira2 naik angkutannya apa yah?

terima kasih

Suka 0

© backpackerindonesia.com